Terungkap Pengacara Rudi S Gani Diintimidasi Sebelum Ditembak Mati
Kasus penembakan Pengacara Rudi S Gani akhirnya menemukan titik terang.
Santer kabar bahwa Rudi ditembak lantaran keterlibatan kasus yang sedang ia tangani.
Pasalnya, Rudi memang dikenal sebagai salah satu pengacara senior yang kerap menangani kasus-kasus besar.
Bahkan, tak sedikit yang menyebutkan bahwa kematian Rudi merupakan pembunuhan berencana.
Sebelum tewas tertembak di rumahnya sendiri, istri Rudi memang sempat melihat ada mobil misterius yang berada di depan rumahnya.
Namun, ia tak begitu jelas melihatnya lantaran kawasan rumah Rudi terbilang gelap dan sepi.
Menurut salah satu pengacara yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Rudi S Gani sempat menerima intimidasi dari lawan hukumnya.
"Dia (Rudi) menyampaikan kepada saya bahwa ada salah satu lawannya yang mengingatkan untuk hati-hati. Semoga bisa lama-lama di Bone," ujarnya, dikutip dari Tribun Pekanbaru, Minggu (5/1/25).
Rudi juga sering meminta istrinya untuk menemaninya saat pergi ke Bone karena merasa tidak nyaman.
Istri Rudi, Maryam, menjelaskan bahwa suaminya sedang menangani beberapa kasus sengketa lahan dan perceraian sebelum kematiannya.
"Selama ini, dia tidak pernah pulang dalam keadaan takut," tambahnya.
Kasus ini mendapat perhatian dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.Ia meminta Kapolda Sulsel Irjen Yudiawan dan Kapolres Bone AKBP Erwin Syah untuk segera menangkap pelaku.
"Ayok tangkap pelaku," tulisnya di akun Instagramnya pada Kamis, 21 Februari 2025.
Advokat senior Sulsel, Dr. M Ramli Haba SH MH, menegaskan bahwa ini adalah kasus penembakan pengacara pertama di Sulsel.
"Saya sudah lebih 40 tahun beracara, dan baru kali ini terjadi," ungkapnya.
Ia meminta pihak kepolisian untuk bekerja secara profesional dalam menangani kasus ini.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, menyatakan bahwa pelaku penembakan berjarak sekitar 20 meter dari korban.
Hasil otopsi menunjukkan bahwa Rudi mengalami luka tembak di bagian bawah mata kanan, yang menyebabkan kematian akibat peluru yang menembus tulang lehernya.
Peluru yang ditemukan merupakan peluru senapan angin kaliber 8 milimeter.
"Penyelidikan masih dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan rekaman CCTV," imbuhnya.
Kasus ini terus berkembang, dan pihak kepolisian diharapkan dapat segera mengungkap pelaku untuk memberikan keadilan bagi keluarga Rudi S Gani.
Pengacara asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rudi S Gani (49), yang tewas ditembak orang tak dikenal (OTK), sempat menitip pesan pada saudaranya, Mahir Gani.
Mahir Gani mengungkapkan, pesan itu disampaikan kepadanya terkait lamaran putri Rudi.
Sebagai informasi, putri Rudi akan dilamar pada 5 Januari 2024.
"Dia berbicara kepada saya, dan memberikan amanah agar saya menjadi juru bicara untuk berbicara dengan wali laki-laki nantinya," ungkap Mahir Gani, Rabu (1/1/2025), saat ditemui di rumah duka di Jl Kelurahan, Lorong 6, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, dikutip dari Tribun-Timur.com.
Lebih lanjut, Mahir mengaku bersedih atas kepergian Rudi.
Ia percaya pihak kepolisian akan mengusut tuntas kematian korban.
"Tentu saya sangat bersedih dengan kejadian ini, tapi saya percaya pihak kepolisian akan mengusut kasus ini sampai tuntas," ujar Mahir.
"Saya yakin pihak Polri akan profesional dengan kasus ini," lanjutnya.
Terpisah, kerabat Rudi lainnya, Yuliana (34), mendesak pihak kepolisian agar menangkap pelaku penembakan secepatnya.
Meski demikian, Yuliana menyebut pihak keluarga tak menuduh siapapun.
Sebab, kata dia, korban selama hidup dikenal baik dan tak memiliki musuh.
"Kalau bisa secepatnya ditangkap itu pelakunya, biar tahu juga apa motifnya," kata Yuliana, Kamis (2/1/2025).
"Tapi, kami tidak mau berprasangka buruk atau menuduh siapa karena selama hidup almarhum dikenal baik dan tidak ada musuh," imbuhnya.
Detik-Detik Penembakan
Maryam mengatakan, saat kejadian, ia dan Rudi tengah berkumpul di rumah dengan sanak keluarga.
Mereka membuat acara makan bersama sembari menunggu malam pergantian tahun.
Saat santap bersama, kata Maryam, suara ledakan terdengar dan Rudi S Gani langsung tergeletak.
"Kita sementara makan-makan sama keluarga, tiba-tiba ada suara ledakan langsung dia (Rudi) tergeletak," kata Maryam dilansir dari Tribun Medan.
Maryam menyaksikan langsung tumbangnya sang suami yang tepat berada di sampingnya.
Meski demikian, Maryam mengaku tidak mengetahui pasti sumber ledakan.
Pasalnya, di sekeliling rumahnya di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, suasananya tidak begitu terang.
"Tidak ada saya lihat (orang di luar rumah) karena gelap juga, karena ada mobil terparkir di depan jadi di belakangnya agak gelap," ujarnya.
Maryam juga mengaku, tidak begitu memperhatikan suasana sekitar lantaran sementara makan.
"Tidak ada kita perhatikan karena sementara makan," ucapnya
Saat sang suami tumbang, Maryam sempat menduga korban mengalami pecah pembuluh darah.
"(Awalnya) saya belum lihat luka, pemikiran saya itu pecah pembuluh darah, karena ada darah keluar," terang Maryam.
"Saya periksa ternyata tidak, saya bersihkan (darahnya) ternyata ada memar di samping hidung," sambungnya.
Maryam baru sadar suaminya menjadi korban penembakan setelah dibawa ke puskesmas dan diperiksa oleh polisi.
"Baru saya tahu waktu ada polisi bilang di puskesmas bahwa ini ditembaki, ditembak," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, pengacara berna Rudi S Gani, saat dirinya tengah menantikan malam pergantian tahun bersama keluarga di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Selasa (31/12/24) pukul 22.30 Wita.
Menurut informasi yang dihimpun, Rabu (1/1/2025) diketahui Rudi menghembuskan nafas terakhirnya dengan tembakan dua peluru bersarang di wajah dan bagian dadanya.
"Korban ditembak pelaku saat sementara berada di rumah Istrinya," ungkap seorang saksi, Abdul.
Ia mengungkapkan pada saat kejadian, korban tengah makan malam bersama dengan keluarga untuk menyambut malam pergantian tahun.
"Makan-makan i sama keluarga tiba-tiba ada ledakan dan korban terbaring serta mengeluarkan darah," bebernya.
Belum diketahui apa motif kasus ini. Jajaran kepolisian Resort Bone yang dikonfirmasi mengungkapkan pihaknya masih sementara melakukan proses penyelidikan.
Sementara itu untuk indentitas pelaku masih dalam lidik. Pihak kerabat dan keluarga korban masih sementara dimintai keterangan
Diketahui, Rudi (49) berprofesi sebagai pengacara. Beberapa kasus yang dia dampingi saat ini sementara bergulir di pihak kepolisian, kejaksaan hingga pengadilan.
Jenazah pengacara Rudi S Gani (49), diduga korban penembakan di Kabupaten Bone sudah diautopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Profil Pengacara Rudi S Gani
Rudi dikenal sebagai salah seorang pengacara yang menjadi kuasa hukum perusahaan media online.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih sementara menyelidiki insiden penembakan terhadap Rudi.
Saat ini, jenazah korban berada di rumah sakit Bhayangkara Makassar untuk operasi pengangkatan proyektil.
Ia lahir di Ujung pandang, 2 Mei 1975.
Rudi S Gani juga memiliki pendidikan ekonomi.
Selama ini, ia tinggal di kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.
0 Response to "Terungkap Pengacara Rudi S Gani Diintimidasi Sebelum Ditembak Mati"
Posting Komentar