Gol Dianulir Gegara Ujung Sepatu, Bintang Inter Milan Akui Bakal Kepikiran Seumur Hidup

  Kemenangan Inter Milan atas Barcelona dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions digagalkan oleh teknologi offside semi-otomatis.

Pada menit ke-75, saat skor 3-3, Denzel Dumfries di sayap kanan memberikan umpan akurat ke arah berlawanan kepada Henrikh Mkhitaryan.

Mkhitaryan kemudian menuntaskan umpan tersebut dengan tembakan akurat yang gagal dihalau oleh kiper Barcelona.

Namun, gol tersebut terpaksa dianulir oleh wasit lantaran mantan gelandang Manchester United itu berada dalam posisi offside.

Grafik dari teknologi offside semi-otomatis menunjukkan hanya beberapa sentimeter ujung sepatu Mkhitaryan yang berada di depan bek terakhir Barcelona.

Keputusan wasit dibantu teknologi offside membuat Inter Milan gagal meraih kemenangan krusial di kandang Barcelona.

Kini, Inter Milan wajib meraih kemenangan pada laga leg kedua di kandang sendiri jika ingin memastikan tempat di partai final.

Seusai laga, Mkhitaryan mengakui bahwa ia mungkin akan memikirkan gol yang dianulir itu sepanjang hidupnya.

"Saya mungkin akan memikirkannya selama sisa hidup saya," kata gelandang tersebut kepada Amazon Prime Video Italia.

"Saat itu kami seharusnya bisa unggul, sayangnya saya offside sejauh 2-3 sentimeter," tambahnya.

Meski begitu, gelandang asal Armenia tersebut tetap optimistis Nerazzurri bisa meraih hasil positif di Milan 

"Saya tidak bisa mengatakan apa yang akan terjadi di leg kedua."

"Kami bisa berbuat lebih banyak saat menyerang dan menguasai bola, jelas Barcelona adalah tim yang sangat kuat, tetapi kami juga," pungkasnya.

Inter baru saja mengalami tiga kekalahan berturut-turut di semua kompetisi, yang membuat harapan mereka untuk meraih treble sirna.

Mereka tersingkir di semifinal Coppa Italia usai kalah 0-3 dari AC Milan dan tertinggal tiga poin dari pemuncak klasemen Liga Italia, Napoli.

"Itu adalah momen yang sulit bagi kami, karena ada kelelahan, tetapi kami di ruang ganti tahu bahwa kami harus memiliki dorongan terakhir agar kami dapat mengakhiri musim tanpa penyesalan."

"Kami memberikan segalanya untuk mendapatkan hasil," tambah Mkhitaryan.

Kembali ke pertandingan, Nerazzurri menunjukkan kualitas mereka dengan memimpin dalam waktu 30 detik melalui gol Marcus Thuram.

Menurut Opta, anak dari Lillian Thuram itu membuat sejarah Liga Champions sebagai pemilik gol tercepat di semifinal.

Dua gol lainnya dari Inter Milan diborong oleh Denzel Dumfries.

Barcelona membalas berkat gol Lamine Yamal dan Ferran Torres.

Kemudian tendangan Raphinha yang membentur mistar gawang memaksa Yann Sommer melakukan gol bunuh diri.