Legislator: Pertamina berkontribusi besar pada swasembada energi

 Anggota Komisi XII DPR Eddy Soeparno menilai kinerja PT Pertamina (Persero) pada semester I 2025, yang menunjukkan capaian positif, mendukung upaya pencapaian swasembada energi serta sejalan dengan semangat HUT ke-80 Republik Indonesia.

"Ya, tentu. Jadi, ini adalah bagian dari upaya kita untuk menciptakan ketahanan energi dalam rangka menciptakan kemandirian dan swasembada energi ke depan," kata dia di Jakarta

Selain mampu menjaga produksi migas 1,04 juta barel setara minyak, Eddy juga yakin Pertamina mampu untuk terus meningkatkan produksi dan lifting minyak.

Kondisi demikian, imbuhnya, tak lepas dari dari hasil temuan Pertamina terhadap sejumlah cadangan, yang pada ujungnya akan berkontribusi pula untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Penemuan tersebut, tambahnya, menunjukkan bahwa kegiatan hulu Pertamina di bidang eksplorasi dan pengeboran menghasilkan cadangan baru.

"Hal ini akan menambah peluang bagi Indonesia untuk bisa meningkatkan lifting minyak sesuai dengan target Indonesia untuk melakukan lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari di tahun 2030," ujar dia melalui sambungan telepon.

Menurut dia, kinerja Pertamina ini sekaligus menjadi salah satu tonggak untuk bisa mencapai ketahanan dan kemandirian energi, khususnya di sektor migas, hal itu terlihat saat ini mengonsumsi minyak mentah besar 1,6 juta barel per hari, sementara produksi sedikit di bawah 600 barel per hari..

Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif dan Direktur Eksekutif Economic Society Network Institute Acuviarta Kartabi. Menurut dia, capaian Pertamina sejalan dengan semangat HUT ke-80 RI guna mendukung ketahanan energi, dalam upaya swasembada energi.

“Ya, me-remind tema Pak Presiden Prabowo yaitu pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan seperti tertuang dalam RPJM. Jadi ada inklusivitas, yaitu tidak hanya pertumbuhan tetapi ada juga pemerataannya," ujarnya.

Capaian BUMN energi itu, menurut Acuviarta, memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, termasuk di antaranya mengurangi beban anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Saya kira akan lebih sehat, akan membantu mengurangi beban defisit APBN. Salah satu hal yang paling penting adalah kita mampu memperbaiki manajemen energi kita. Ini kan kontribusi Pertamina yang sangat baik," jelasnya.

Kondisi demikian, lanjutnya, karena capaian Pertamina tersebut, untuk jangka menengah diyakini mampu mengurangi impor BBM dan minyak mentah.

Dengan demikian, menurut dia, akan terjadi penghematan anggaran yang cukup signifikan. Sedangkan untuk jangka pendek, akan berdampak positif terhadap upaya ketahanan stok kebutuhan BBM.

Selain itu, Pertamina juga memberikan kontribusi yang besar, baik dari pajak, PNBP, maupun dividen.

Sebelumnya, Pertamina membukukan kinerja hingga semester I 2025 produksi migas BUMN itu tercatat sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD).

Produksi ini terdiri atas produksi minyak 557 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2.798 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) hingga semester I 2025.

Tidak hanya eksploitasi, di bidang eksplorasi, Pertamina juga terus agresif mencari cadangan migas baru. Pada semester I 2025, Pertamina melakukan survei seismik 3D sepanjang 539 km2.